Jumat, 17 Januari 2014

Artificial Intelligence



Sejarah Artificial Intelligence terjadi pada tahun 1950-an, Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bisa/tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas), hasil tes tersebut kemudian dikatakan dengan Turing Test, dimana si mesin  tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. turing beranggapan jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu  berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan mesin tersebut "cerdas"
Kecerdasan buatan  atau Artificial Intelligence pertama kali dikenalkan oleh seorang profesor dari Massachusetts institute of technology bernama john Mc Carthy tahun 1956 pada Darmouth Conference. pada konferensi itu juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan yaitu mengetahui dan memodelkan roses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar menirukan tingkah laku manusia.

Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia merupakan sebuah teknologi Artificial Intelligence memiliki hubungan yang erat dengan dunia teknologi komunikasi dan informasi. Sama seperti proses informasi , Artificial Intelligence menaruh perhatian yang besar terhadap konsep kognisi. Salah satu fungsi kognisi yang kita ketahui adalah ingatan, ingatan merupakan salah satu proses adanya informasi.
Dengan adanya system informasi, terjadi  adanya  receiver dari panca indera kemudian di proses  dibagian otak apabila informasi baru maka akan di simpan di Short Term Memory sedangkan kalau sudah lama disimpannya maka disimpan didalam Long Term Memory, dan apabila suatu saat individu tersebut membutuhkan informasi tersebut hanya tinggal di panggil kembali informasi tersebut (recall dan recognition). Dari relasi ini, bisa terlihat bahwa informasi sebagai salah satu konsep relevan dalam dunia komunikasi. Serta memiliki hubungan yang demikian erat dengan perkembangan teknologi artificial intelligence dari zaman dahulu hingga sekarang. Selain itu, penalaran dan pengambilan keputusan adalah aspek lainnya dari kognisi yang juga memiliki relasi dengan konsep komunikasi dan teknologi artficial intelligence sendiri.
Sistem Pakar
Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebihpakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
·        Memiliki informasi yang handal.
·        Mudah dimodifikasi.
·        Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
·        Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1.      Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.      Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3.      Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.      Meningkatkan output dan produktivitas.
5.       Meningkatkan kualitas.
6.       Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7.       Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8.       Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.       Memiliki reabilitas.
10.   Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11.   Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12.  Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13.   Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14.   Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1.      Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2.      Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3.      Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

Komponen Sistem Pakar
1.      Subsistem Penambah Pengetahuan
2.      Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan adalah suatu jenis basis data yang dipergunakan untuk manajemen pengetahuan. Basis data ini menyediakan fasilitas untuk kleksi,organisasi dan pengambilan pengetahuan terkomputerisasi.
3.      Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan elemen inti dari sistem intelejensia buatan
4.      BlackBoard
Blackboard adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data.
5.      Interface
6.      Subsistem Penjelasan
Subsistem Penjelasan adalah kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah.
7.       Subsistem Penyaring Pengetahuan
Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. Pada Sistem Pakar, swa-evaluasi ini penting sehingga dapat menganalisa alasan keberhasilan atau kegagalan pengambilan kesimpulan serta memperbaiki basis pengetahuannya.

Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
·        Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
·        Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
·        Seorang pakar akan pensiun atau pergi
·        Seorang pakar adalah mahal.
·        Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
·         
Eliza, Parry, dan NETtalk Menanggapi tantangan yang muncul dari Tes Turing.
- Eliza
Joseph Weizenbaum (1966), Program komputer yang mampu berkomunikasi; berperan sebagai psikiater, kekurangannya  tidak adanya pengertian.
-Parry
Colby, dkk (1972), mensimulasi pasien yang paranoid.
-NETtalk
Program yang berdasarkan jaring-jaring neuron. Dikembangkan oleh Terry Sejnowski jaringan neural berisi lapisan tersembunyi yang berkorespondensi dengan interneuron.

Penggunaan AI sebagai Expert System yang dapat digunakan untuk mendukung system diagnosa  Artificial Intelligence sebagai pembelajaran dalam studi dan etika praktik dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan  mengatur proses dan sumber teknologi yang tepat untuk mendiagnosa suatu kasus kemudian kita menumukan problem solving yang tepat. Sedangkan  seseorang dapat memahami peran Artificial Intelligence  dalam psikologi adalah bagaimana komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas  salah satu contoh pengambilan keputusan dalam psikologi adalah saat membuat alat ukur suatu tes kinerja seseorang di computer, dengan memasukan semua skor yang telah di scoring oleh seseorang yang expert maka kinerja orang tersebut dapat terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K.(2007).Psikologi Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.