Selasa, 26 Oktober 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita, anak-anak , remaja,  pemuda/i,dewasa, dan orangtua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Pengertian Budaya adalah
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan mempunyai kaitan yang sangat kuat satu sama lain . menurut koentjaraningrat ada beberapa proses dinamika kebudayaan yaitu:
·         Proses belajar kebudayaan sendiri yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi dan   enkulturasi.
Internalisasi yaitu : proses yang berlangsung sepanjang hidup individu itu sendiri yaitu mulia dilahirkan sampai dia mengakhiri hayatnya.
Sosialisasi yaitu : proses semua pola tingkah laku individu yang menenmpati tingkah laku masyarakat dalam kehidupan masing-masing
Enkulturasi yaitu : proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta terhadap adat, sistem, norma dan semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
·         Evolusi kebudayaan dan difusi
·         Proses pengenalan kebudayaan asing
·         Proses pembauran
Hubungan manusia dan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap kebudayaan itu sendiri.
1.     Penganut kebudayaan
2.    Pembawa kebudayaan
3.    Manipulator kebudayaan
4.    Pencipta kebudayaan
Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya disebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Manusia atau masyarakat Indonesia dalam kebudayaan ini sendiri mengalami berbagai rintangan untuk menerima kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia yang masuk lewat Globalisasi Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja Indonesia keluar-masuk diskotik dan tempat hiburan malam, berpakaian yang minim, free sex, minum-minuman beralkohol  dan  lainnya dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
Dalam hal ini terjadi berbagai kasus penyimpangan seperti narkoba, free sex, dan lainnya yang tidak lepas dari masyarakat Indonesia yang tidak dapat beradaptasi sehingga mereka masih ikut-ikutan atau latah mengikuti budaya asing itu sendiri. Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia khususnya pemerintah untuk mengupayakan berkembangnya potensi-potensi budaya masyarakat. Pepmerintah seharusnya memberi perhatian yang sama kepaa pengembangan kebudayaan daerah dan bukan hanya memfokuskan diri pada sisi pertumbuhan ekonomi saja. Dengan demikian, akan tumbuh ketertarikan masyarakat akan budaya sendiri. Caranya bisa dimulai dengan memberikan apresiasi yang baik kepada setiap kalangan yang mengusahakan perkembangan kebudayaan daerahnya. Dengan demikian, akan tumbuh kreasi-kreasi baru dari merekayang tidak mustrahil akan diminati oleh orang-orang asing.
Usaha tersebut harus pula dibarengi dengan upaya mendorong kesadaran masyarakat untuk arus budaya asing dengan baik. Oleh karena itu pemerintah harus juga memberikan perhatian yang cukup terhadap bidang ini. Pendidikan merupakan jembatan emas menuju suatu masyarakat yang cerdas, bermoral dan berbudaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar