- KONSEP SEHAT DAN DIMENSINYA
WHO mendefinisikan kesehatan sebagai “ keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan social, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Smet, 1994). Pengertian tersebut menyebabkan kebijakan dibidang kesehatan mengalami perubahan. Dulu segala upaya dilakukan dengan tujuan untuk menyembuhkan/mengobati penyakit. Penelitian dan temuan-temuan teknologi diupayakan kearah penyembuhan. Akibatnya berbagai teknologi modern diketemukan sehingga berbagai macam-macam penyakit dan gangguannya dapat lebih mudah diatasi.
- SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Pada
zaman prasejarah manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental
maupun fisik. Tetapi manusia purba benar-benar berusaha untuk mengatasi
penyakit mental. Jadi, untuk penyakit baik mental maupub fisik digunakan
perawatan-perawatan, seperti menggosok, menjilat, menghisap,memotong dan
membalut.
Gejala-gejala
penyakit mental zaman dahulu dan sekarang mungkin berhubungan sama halnya kita
sendiri juga berhubungan dengan para nenek moyang kita. Teori-teori genetika
penyakit sekurang-kurangnya tidak akan meremehkan pandangan semacam itu.
Penyebab penyakit mental zaman dahulu dapat juga dianggap berhubungan dengan
penyebab penyakit mental zaman kita.
Dalam
peradaban zaman kuno , penyakit mental mulai menjadi hal umum. Di Mesir
meskipun coraknya magis dan berhubungan dengan agama dan dengan dewa-dewa yang
ditetapkan untuk melindungi kesehatan, namun ilmu kedokteran mesir maju dan
sangat rasional dalam beberapa hal. Di Persia setan-setan dipersalahkan karena
penyebab penyakit-penyakit mental dan segala penyakit lain. Para dokter
sekaligus imam di Persia berpendapat bahwa ada 99999 penyakit yang menimbulkan
penderitaan pada manusia yg disebabkan oleh setan. Mental yang baik atau
kekuatan psikis/ jiwa selalu mencari kesucian, kebajikan dan kebaikan hati.
Jalan satu-satunya untuk bisa menang ialah terus-menerus melawan roh jahat.
Dengan demikian seuruh penekanan ilmu kedokteran terletak dengan cara-cara yang
bersifat magis.
Dalam
abad pertengahan pada masa dari abad ke -15 sampai abad ke-18 merupakan bagian
sejarah yang paling menyedihkan berkenaan dengan nasib para pasien sakit
mental. Penyakit mereka pada umumnyadianggap sebagai kerasukan setandan
perawatannya ialah dengan mengusir setannya dengan cara menghukum atau
menyiksanya. Pada akhir abad ke-15 keadaan yang menyedihkan orang-orang yang
sakit mental iru diperberat lagi. Pengadilan-pengadilan gereja memburu
orang-orang yang dianggap kerasukan setan.mereka dituduh sebagai penyebab
kesulitan dalam masyarakat bila orang biasa dan para penguasz mencari kambing
hitam. Akhir masa abad pertengahan ada sebuah perawatan lembaga yang didirikan
kepada para pasien sakit mental yang di lakukan di “Bedlam”. Oleh karena
perawatan tidak manusiawi itu maka”bedlam” sinonim dengan apa saja yang kejam
menangani orang-orang yang menangani gangguan mental.
Pada
awal abad ke-18 di Perancis Philipe Pinel (1745-1826) memulai karyanya
padapengobatan psikiatri pada permulaan abad-19 segera setelah revolusi. Ia
ditetapkan sebagai dokter yang bertanggung jawab terhadap rumah skait mental di
Paris. Ia melopori perlakuan dam pemahaman manusiawi terhadap orang-orang yang
mengalami gangguan mental. Ngeitupun tokoh-tokoh yang lainnya.- TEORI PERKEMBANGAN FREUD
Kepribadian
tersusun dari 3 sistem pokok, yakni : id, ego dan superego. Suatu tingkah laku
selalu berkaitan dengan ketiga system tersebut. Sangat jarang salah satu system
terlepas dari kedua system lainnya.
Id
Id
merupakan system kepribadian yang asli. Id merupakan rahim tempat ego dan
superego berkembang. Id berisikan segala sesuatu yang secraa psikologis
diwariskan dan telah ada sejak lahir termasuk, instin-insting.
Ego
Ego
timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang
sesuai dengan dunia kenyataan obyektif. Perbedaan pokok antara id dan ego
adalah bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego
membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan dunia luar.
Ego
dikatakan mengikuti prinsip kenyataan, dan beroperasi menurut proses sekunder.
Tujuan prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan
suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan. Proses sekunder adalah
berpikir realistic. Dengan proses sekunder ego menyusun rencana untuk memuaskan
kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, biasanya melalui suatu tindakan,
untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak.
Ego
disebut eksekutif kepribadian, karena ego mengontrol pintu-pintu kearah
tindakan, meilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberikan respondan
memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya.
Peran
utama ego adalah menengahi kebutuhan-kebutuhan instingtif dari organism dan
kebutyhan-kebutuhan lingkungan sekitarnya; tujuan-tujuannya yang sangat penting
adalah mempertahankan kehidupan individu dan memperhatikan bahwa spesies
dikembangkan.
Superego
Superego
adalah perwujudan nternsl dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional
masyarakatsebagaimana diterangkan orang tua kepada anak, dan dilaksanakan
dengan cara member hadiah atau hukuman.
Ssuperego
sebagai wasit tingkah laku yang diinternalisasikan berkembang dengan memberikan
respon terhadap hadiah-hadiah dan hukuman-hukuman yang diberikan orang tua.
Fungsi-fungsi pokok superego adalah
1. Merintangi
impuls-impuls id, terutama impuls seksual dan agresif.
2. Mendorong
ego untuk menggantikan tujuan-tujuan realistis dengan tujuan moralistis
3. Mengejar
kesempurnaan
Dinamika
Kepribadian
Insting,
insting merupakak perwujudan psikologis dari suatu sumber rangsangan somatic
dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya disebut hasrat
sedangkan rangsangan jasmaniah dari mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Hasrat
itu berfungsi sebagai motif bagi tingkah laku. Mereka tidak hanya mendorong tingkah
laku tetapi juga menentukan arah yang akan ditempuh tingkah laku.
Insting
adalah suatu berkas atau butiran energy psikis ataunseperti dikatakan freud
“suatu ukuran pada jiwa untuk bekerja.insting dianggap sebagai dynamo yang
memberikan daya psikologis untuk menjalankan macam-macam krepribadian. Suatu
insting mempunyai empat cirri khas yakni :
1. Sumber
adalah konsisi jasmaniah atau kebutuhan
2. Tujuan
adalah menghilangkan perangsang jasmaniah
3. Objek
adalah seluruh kegiatan yang menjempbatani antara muncunya suatu hasrat dan
pemenuhannya.
4. Impetus
adalah daya atau kekuatan yang ditentukan oleh daya intensitas kebutuhan yang
mendasarinya.
Perkembangan
kepribadian
Freud ungkin merupakan psikolog pertama yang
menekankan aspek-aspek perkembangan kepribadian dan terutama menekankan peranan
menentukan dari tahun ke tahun awal masa bayi dasn kanak-kana dalammeletakan struktur watak dasar sang
pribadi.
Kepribadian
berkembanng sebagai respon terhadap empat sumber tegangan pokok yakni :
1. Proses-proses pertumbuhan fisiologis
2. Frustasi-frustasi
3. Konflik-konflik
dan ancaman-ancaman.
Identifikasi
dan pemindahan (displacement) adalah dua cara yag digunakan individu untuk
belajar mengatasi frustasi-frustasi, konflik-konflik dan kecemasan-kecemasan.
IDENTIFIKASI
Identifikasi
dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan orang untuk mengambil alih
cirri-ciri orang lain dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari
kepribadiannya sendiri.orang tidak perlu mengidentifikasikan diri denan orang
lain pada semua aspekya. Biasanya orang memilih dan hanya mengambil hal-hal
yang dirasakannya akan menolong untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat
banyak usaha coba-coba (trial dan eror) dalam proses identifikasi karena
biasanya olrang tidak tahu denganpasti apa yang terdapat pada orang lain yang
menyebabkan keberhasilannya..
Struktur
final kepribadian merupakan akumulasi berbagai identifikasi yang dilakukan pada
berbagai masa kehidupan seseorang. Kendati ibu dan ayah mungkin merupakan
tokoh-tokoh identifikasi terpenting dalam kehidupan seseorang.
PEMINDAHAN
Arah
yang ditempuh pemindahan ditentukan oleh dua factor. Factor-faktor ini adalah
1. Kemiripan objek pengganti dengan objek aslinya, dan 2. Sanksi –sanksi dan
larangan-larangan yang diterapkan masyarakat
Kemampuan
untuk membuat kateksis penganti merupakan mekanisme yang paling kuat dalam
perkembangan kepribadian. Jaringan yang kompleks meliputi
minat-minat.preferensi-preferensi, sikap-sikap, nilai-nilaidan
keterikatan-keterikatan yang menjadi cirikepribadian manusia dewasa
dimungkinkan oleh pemindahan ini
MEKANISME
PERTAHANAN EGO
Dibawah
tekanan kecemasan yang berlebihan , ego kadang-kadang menempuh cara ekstrim
untuk menghilangkan tekanan. Cara-caraitu disebut mekanisme pertahanan.
Pertahanan-pertahanan yang pokok adalah represi, proyeksi, pembentukan reaksi,
fiksasi dan regresi.
REPRESI
Represi
terjadi apabila pemilihan objek yang menimbulkan isyarat yang tak wajar dipaksa
keluar dari kesadaran oleh anti kateksis. Represi bisa memaksa mencari jalan
lewat antikateksis- antikateksis yang
berlawanan atau muncul dalam bentuk suatu prmindahan. Agar pemindahan itu
berhasil dalam mencegah timbulnya kembali kecemasan , maka ia harus
disembunyikan dalmam bentuk lambing tertentu yang cocok. Sekali terbentuk maka
represi-repsesi itu akan sulit dihapuskan.
PROYEKSI
Mekanisme
yang digunakan untukmengubah kecemasan neurotic atau kecemasan moral menjadi
ketakutan yang objektif ini disebut proyeksi. Pengubahan ini mudah dilakukan
Karen sumber asli baik kecemasan neurotic maupun moral adalah ketakutan
terhadao hukuman luar. Dalam proueksi ini, orang cukup berkata “iamembenci
saya” sebagai pengganti “saya membenci dia” . ia mereduksikan kecemasan dengan
cara mengganti suatu bahaya besar dengan bahaya yang lebih ringan. Dan
memungkinkan orang melakukan proyeksi mengungapkan impuks-impuls dengan
berkedok mepertahankan diri dari musuh-musuhnya.
PEMBENTUKAN
REAKSI
Tahap
defensive ini berupa menggantikan suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan
kecemasan dengan lawan atau kebalikannya dalam kesadaran. Bentuk-bentuk ekstrem
tingkah laku manapun biasanya menandakan pembentukan reaksi.
FIKSASI
DAN REGRESI
Setiap
langkah batu yang ditempuh, mengandung frustasi dan kecemasan dalam taraf
tertentu dan apabila frustasi dan kecemasan ini terlalu besar maka perkembangan
normal dapat terhetnti untuk aementara atau seterusnya. Anak tergantung secara
berlebihan merupakan contoh pertahanan lewat fiksasi; kecemasan menghalanginya
untuk belajar mandiri.
Suatu
tipe pertahanan yang erat hubungnannya dengan fiksasi adalah regresi. Disini
seseorang yang mendapatkan pengalaman traumatic kembali ketahap perkembangan
yang lebih awal. Arah regresi biasanya ditentukan oleh fiksasi-fiksasi yang
pernah dilakukan oleh orang yang bersangkutan sebelumnya. Atinya orang-orang cenderung
mundur ketahap mana mereka belum terfiksasikan sebelumnya.
Pada
umumnya fiksasi dan regresi merupakan keadaan relayif; seorang jarang
mengalamifiksasi atau regresi sepenuhnya. Fiksasi-fiksasi dan regresi-regresi
inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam perkembangan kepribadian
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN
Anak
melewati serangkaian tahap yang secara dinamis berlainan selama lima tahun
pertama kehidupan, kemudian selama suatu periode lima atau enam tahun
berikutnya-periode laten-dinamika tersebut kurang lebih menjadi stabil.
TAHAP
ORAL
Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari
mulut adalah makan. Makan merupakan stimulasi sentuhan terhadap bibir dan
rongga mulut, serta menelan atau memuntahkan keluar. Kemudian setelah gigi
tumbuh maka dipakai pula untuk menggigit dan mengunyah. Dua macam aktivitas ini
merupakan prototype bagi banyak karakter unduk dikemudian hari.
Tahap
oral ini berlangsung pada masa bayi sehingga sangat begantung pada ibunya untuk
mendapatkan makanan, pada saat ia dibuai, dirawat dan dilindungi dari perasaan
yang tidsk menyenankgan maka timbulah masa tergantung selama masa ini. Freud
berpendapat bahwa smtom ketergantungan yang paling ekstreem adalah keinginan
kembali kedalam rahim.
TAHAP
ANAL.
Setelah
makanan dicerna maka makanan akan menumpuk diujung bawah usus dan secara reflex
akan dilepaskan keluar apabila tekanan otot lingkar dubur mencapai taraf
tertentu. Pengeluaran faeses menghilangkan sumber ketdaknyamanan dan
menimbulkan perasaan lega. Ketika pembiasaan toiet training dimulai. Biasanya selama
umur 2 tahun, anak mendapatkan pengalaman pertama yang menentukan tentang
pengaturan atas suatu impuls intstingtual oleh pihak luar. Apabila cara-cara
ibu sangat keras dan represif anak bisa menahan fesenya dan mengalami sembelit.
Apabila cara ini digeneralisasikan dengan tingkah laku maka anak akan
menembangkan sikap retentetifnya. Ia akan menjadi anak yang keras kepala dan
kikir.sebaliknya, apabila ibu adalah tipe orang yang sabar membujuk anak , maka
anak kana memperoleh pengertianbahwa keseluruhan aktivitas mengeluarkamn feses
adalah kepentingan.
TAHAP
PHALIK
Selama
yahap perkembangan ini yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan
seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genital.
Kenikmatan masturbasi serta kehidupan fantasi anak yang menyertai
aktivitas-aktivitas auto erotic membuka jalan bagi timbulnya kompleks Oedipus.
Kompleks
Oedipus meliputi kateksis seksual terhadap orang tua yang berlainan jenis serta
kateksis permusuhan terhadap orangtua sejenis.
TAHAP
GENITAL
Kateksis-kateksis
dari masa genital bersifat narsistikk. Hal ini berarti bahwa individu
mendapatkan kepuasan dan stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan
orang lain dikateksiskan hanya membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan
kenikmatan tubuh bagi anak.selama masa adolesen , sebagian dari cinta diri dan
narsisme ini disalurkan ke pilihan-pilihan objek yang sebenarnya. Daya tarik
seksual, sosialisasi, kegiatan-kegiatan kelompok, perencanaan karier dan
persiapan untuk menikah dan membangun keluarga mulai muncul. Pada masa akhir
adolesen , kateksis-kateksis yang teah disosialisasikan dan altruistic ini
telah menjadi cukup stabil dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan melakukan
pemindahan, sublimasi-sublimasi dan identifikasi-identifikasi.
- TAHAP PERKEMBANGAN ERIKSON
Perkembangan
berlangsung melalui tahap-tahaop – seluruhnya ada delapan tahap menurut jadwal
yang dikemukakan Erikson. Empat masa pertama terjadi pada masa bayi dan
kanak-kanak. Tahap kelima terjadi pada masa adolesen, ketiga tahap terakhir
terjadi pada masa terakhir, masa-masa dewasa dan usia tua.
Kepercayaan
Dasar VS Kecurigaan Dasar
Kepercayaan
ini terbentuk selama tahap sensorik-oral dan ditunjukan oleh bayi lewat
kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman, dan
membuang kotoran dengan santai. Situasi-situasi yang menyenangkan dan
orang-orang yang bertanggung jawabmenimbulkan kenyamanan ini menjadi akrab dan
dikenal oleh bayi. Berkat kepercayaan dan keakrabannya dengan orang yang
menjalankan fungsi keibuan ini, maka bayi tersebut mampu menerima orang
tersebutmungkin tidak ada sementara waktu. Kebiasaan-kebiasaan , konsistensi
dan kontinuitas sehari-hari dalam lingkungan bayi merupakan dasar paling awal
bagi berkembangnya suatu perasaan identitas psikoseksual. Melalui kontinuitas
pengalaman dengan orang-orang dewasa bayi belajar menggantungkan diri dan
percaya pada mereka; tetapi yang lebih penting ia belajar mempercayai dirinya
sendiri. Sifat ini harus mengungguli lawannya yaitu kecurigaan dasar.
Perbandingan
yang tepat antara kepercayaan dasar dan kecurigaan dasar adanya pengharapan.
Semua verifikasi pengharapan berasal dari dunia ibu dan anak. Melalui sejumlah
pengalaman yang terus meningkat dimana pengalaman bayi diverifikasikan, ia
memperoleh inspirasi tentang keberpengharapan baru. Pada saat yag sama ia
mengembangkan kemampuan untuk membuang pengharapan-pengharapandalam
tujuan-tujan dimasa yang akan dating. Dia mempelajari pengharapan manakah yang
terdapat dalam batas-batas kemungkinannya dan mengarahkan
pengharapan-pengharapannya selaras dengan batas kemungkinan tersebut . manakala
ia menjadi dewasa, ia menyadari bahwa pengharapan-pengharapan yang pernah
diberi prioritas tinggi kini digantikan dengan serangkaian pengharapan yang
lebih tinggi dan lebih maju.
Otonomi
VS Perasaan Malu dan Keragu-Raguan
Pada
tahap kedua kehidupan anak mempelajari apakah yang diharapkan dari dirinya ,
apakah kewajiban-kewajiban dan hak-haknya disertai apakah pembatasan-pembatasan
yang dikenakan pada dirinya. Untuk mengendalikan sifat penuh kemauan anak,orang
dewasa akan memanfaatkan kecenderungan universal pada manusiauntuk merasa malu;
namun mereka akan mendorong anak untuk mengembangnkan perasaan otonomi daqn
akhirnya mandiri. Anak harus di dorong untuk mengalami situasi-situasi yang
menuntut ototnomidalam melakukan pilihan bebas. Penanaman/ rasa malu secara
berlebihan hanya akan menyebabkan anak tidak memiliki rasa malu atau memaksanya
mencpba melarikan diri dari hal-hal dengan berdiam diri, tidak suka berterus
terang, dan seba bertindak dengan diam-diam. Inilah tahap saat berkembangnya
kebebasan pengungkapan diri dan sifat penuh kasih sayang. Rasa mampu
mengendalikan diri akan menimbulkan dalam diri anak rasa meiliki kemauan baik
dan bangga yang bersifat menetap. Sebaliknya rasa kehilangan control diri dapat
menyebabkan perasaan malu dan ragu-ragu yang bersifat menetap.
Kemauan
menyebabkan anak secara bertahap mampu menerima peraturan hokum dan kewajiban.
Kemauan adalah kemauan untuk mebuat pilihan-pilihan bebas, memutuskan,
mengendalikan diri dan bertindak yang terus meningkat.
Inisiatif
VS Kesalahan
Tahap psikososial
ketiga, yang setara dengan tahap lokomotor-genital dalam psikoseksualitas ialah
tahap inisiatif suatu masa untuk memperluas penguasaan dan tanggung jawab.
Bahaya dari tahap ini adalah perasaan bersalah yang dapat enghantui
anak-anakkarena terlampau bergairah memikirkan tujuan-tujuan, termasuk
fantasi-fantasi gental, menggunakan cara agresif serta manipulative untuk
mencapai tujuan-tujuan ini.
Tujuan
adalah nilai-nilai yang menonjol pada tahap perkembangan ini. Kegiatan utama
anak dalam hal ini adalah bermain, dan tujuan tumbuh dari kegiatan bermainnya,
eksplorasi-eksplorasinya, usaha-usaha dan kegagalan-kegagalan, serta
eksperimentasinya dengan alat-alat permainanya.
Masa
bermain ini bercirikan ritualisasi damatik. Anak secara aktif berpartisipasi
dalam kegiatan bermain, memakai pakaian, meniru kepribadian orang dewasa, dan
berpura-pura menjadi apa saja. Tahap imo memberikan unsure dramatic dalam
ritual-ritual sepanjang sisa hidup anak. Keterasingan batin yang dapat timbul
pada tahap masa kanak-kanak ini ialah suatu perasaan bersalah.
Kerajinan
VS Inferioritas
Pada
tahap keempat ini anak-anak harus belajar mengontrol imajinasi dan mulai menempuh
dunia pendidikan formal. Perhatian pada alat-alatbermain berangsur-angsur
digantikan oleh perhatian pada situasi produktif dan alat perkakas yang dipakai
untuk bekerja. Bahaya dari taha[ ini anak bisa mengembangkan perasaan rendah
diri apabila ia tidak berhasil menguasai tugas-tugas yang dipilihnya atau yang
diberikan oleh gurunya.
Asas
kompetensi mempersiapkan anak pada suatu perasaan cakap bekerja dimasa
mendatang; tanpa itu anak akan merasa rendah diri
Identitas
VS Kekacauan Identitas
Selama
masa adolesen, individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya
sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu
peranan yang berarti ditengah masyarakat
entah peranan ini bersifat menyesuaikan diri atau memperbahari. Padatahap
ini ego meiliki kapasitas untuk memilih dan mengintegrasikan bakat-bakat,
kemampuan, dan keterampilan dalam melakukan identifikasi dengan orang yang
sependapat dalam melakukan sosialisasi dengan lingkingan. Serta menjaga
pertahanan terhadap ancaman dan kecemasan, karena ia telah mampu memutuskan
impuls-impuls, kebutuhan dan peranan amanakah yang paling cocok dan efektif.
Karena
peralihan yang sulit dari masa anak-anak ke masa dewasa disatu pihak dank arena
kepekaan terhadap perubahan social dan historis dilain pihak, maka selama tahap
pembentukanidentitas seorang remaja, mungkin merasakan penderitaan paling dalam
dibandingkan masa-masa lain akibat kekacauan identitas. Keadaan ni dapat
menyebakan orang merasa terisolasi, hampa , cemas dan bimbang. Akan tetapi
agaknya secara istimewa krisi identitas adalah berbahaya karena seluruh masa
depan individu generasi berikutnya seperti tergantung pada penyeeaian krisi
ini.
Keintiman
VS Isolasi
Dalam
tahap ini, oramg-orang dewasa awal siap dan ingin menyatukan identitas nya
dengan dengan orang-orang lain. Mereka medambakan hubungan-hubungan yang intim
dan akrab. Sekarang untuk pertama
kalinya dalam kehidupan mereka , anak-anak muda itu dapat mengembangkan gential
seksual yang sesungguhnya dalam humbungan timbale balik dengan mitra yang
dicintai. Agar memiliki social yang bersifat menetap maka genitalitas
membutuhkan seseorang unyuk dicintai dan diajak mengadakan hubungan seksual
dengan siapa seseorang dapat berbagi rasa dalam suatu kepercayaan. Bahaya dalam
tahap nji adalah isolasi yakni kecenderungan menghindari hubungan karena orang
tidak mau melibatkan diri dalam keintiman.
Generativitas
VS Stagnasi
Ciri
tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan- keturunan,
produk-produk, ide-ide, dsb. Serta pembentukan dan penerapan gais-garis pedoman
untuk generasi yang akan dating. Apabila generativitas lemah atau tidak
diungkapkan maka kepribadian akan mundur, dan mengalami pemiskinan serta
stagnasi. Manusia sebagai suatu spesies memiliki kebutuhan inheren untuk
mengajar, suatu kebutuhan yang dimiliki oleh semua orang dalam setiap
pekerjaan. Manusia mencapai kepuasan dan pemenuhan dengan mengajar anak-anak,
orang-orang dewasa, bawhaan bahkan binatang. Aktivitas menumbuhkan dalam diri
manusia suatu perasaan vital bahwa mereka dibutuhkan oleh orang lain. Semua
aspek kehidupan ini harus dipelihara dan dilindungi sebab semua itu merupakan
pengalaman-pengalaman yang berharga.
Integritas
dan Keputusasaan
Integritas
paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah
memelihara benda-bendadan orang-orang, produk-produk dan ide-ide dan setelah
berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilandan kegagalan dalam hidup.
Meskipun orang yang telah mencapai suatu kedaan itegritas menyadari berbagai
gaya hidup orang-orang lain, namun dengan bangga memelihara gaya hdupnya
sendiri dan mempertahankannya dari berbagai potensi ancaman. Lawan integritas
adalah keputusasaan tertentu menghadapi perubahan siklus kehidupan individu,
terhadap kondisi social dan historis, belum lagi kefanaan hidup dan kematian.
Kebijaksanaan
adalah nilai yang berkembang dari hasil pertemuan antara intergritas dan
keputusasaan dalam tahap kehidupan yang terakhir. Mereka yang berada dalam
kebijaksanaan dapat menyajikan kepada generasi-generasi yang lebih muda suatu
gaya hidup yang bercirikan suatu perasaan tentang keutuhan dan paripurna.
- KEPRIBADIAN SEHAT
Kepribadian
sehat yaitu tidak adanya gejala-gejala yang cukup untuk memsukan individu
kedalam kategorian kepribadian tertentu. Dilihat dari sudut pandang statistic, kepribadian
sehat adalah kepribadian individu umumnya yang bila digambarkan secara
statistic berada dalam kurva normal. Sementara kepribadian yang tidak sehat
adalah kepribadian yang berada diluar kurve normal tersebut. Kepribadian sehat
tidak hanya dilihat dari apakah pribadi tersebut tetapi menekanan padaapakah
potensi yang dimiliki bisa dikembangkan secara optimal atau tidak.
menurut
teori behavioristik kepribadian sehat itu ialah
Kepribadian sehat behavioristik :
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
SUMBER
Hall,
Calvin. S. dan Gardner Lindzney.1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).
Yogyakarta:Kanisius
Siswanto.2006.Kesehatan
Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi
Semium
Yustinus.2006.Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius.
cieeee seLesai jugaaaa :p
BalasHapusitu Lengkap bener sy...jempoL deh!! :D
cukup lengkap,,,
BalasHapuslumayan wat manbah"n pngetahuan...
wih lengkapppppppp bangetttttttt :) keren, smga bermanfaat buat smua pembaca nya ya sayang :)
BalasHapusokeh juga tulisannya.. sumbernya banyakin lg donk kk..
BalasHapustp kepanjangan,, bacanya jadi bingung saiaa,,