Skizofrenia berasal
dari kata Yunani, Schizein (σχίζειν, "to split") and phrēn,
phren- (φρήν, φρεν-; "mind"), adalah suatu diagnosis
gangguan mental yang ditandai oleh kelainan dalam persepsi atau ekspresi dari
realitas. Yang paling sering adalah halusinasi auditif ( seakan-akan mendengar
suara-suara atau ada yang mengajak bercakap-cakap ), delusi paranoid (curiga)
atau delusi lain yang tidak jelas atau pola pikir atau bicara yang tidak jelas.
Hal ini biasanya terjadi pada usia remaja dan dewasa muda (Quinn, 1995).
Faktor penyebab
skizofrenia belum jelas. Bisa karna keturuan atau genetik bisa juga karna
gangguan saraf. Faktor psikososial (kemiskinan, urbanisasi, migrasi,
diskriminasi rasial, broken home, patah hati, stres dan lain juga diyakini
berkontribusi terhadap munculnya skizofrenia ). sejauh ini, yang dapat
diupayakan dokter adalah meminimalkan gejala yang bisa membahayakan orang lain
atau penderita sendiri misalnya diberi obat penenang jika penderita terlalu
gelisah atau mengamuk.
Disisi lain tidak
banyak orang yang tahu bahwa John Forbes Nash Jr. peraih hadiah nobel bidang
ekonomi tahun 1994 adalah seorang penderita Skizofren. Orang baru mengetahuinya
ketika sutradara Hollywood Ron Howard membeberkan kisah hidupnya dalah film The
Beautifull Of Mind. Didalam film tersebut diceritakan bahwa kisah perjuangan
seorang ahli matematika genius yang bernama John Forbes Nash, yang berhasil
menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari teori ekonomi
kontemporer.
Tahun 1948 Nash memulai
hari-hari pertama kuliahnya di universitas Princeton University. Sejak awal,
Nash -lelaki sederhana dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi
penyendiri, pemalu, rendah diri, introvert sekaligus aneh. Di tengah persaingan ketat, Nash mendapat
teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan
seorang gadis cilik Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan
matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan
perpustakaan akhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang
bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah
yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar
doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil
diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
Hidup Nash mulai
berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara
Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia
ini, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash
terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
Adalah Alicia Larde,
seorang mahasiswinya yang cantik, yang membuatnya sadar bahwa ia juga
membutuhkan cinta. Ketika pasangan ini menikah, Nash justru semakin parah dan
merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen
rahasia. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya
ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Alicia
Larde meminta pertolongan kepada Dr Rosen seorang ahli jiwa untuk meneliti apa
yang sedang dialami oleh Nash . Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid
schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan
belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan,
Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.
Untungnya, Alicia
adalah seorang istri setia yang tak pernah lelah memberi semangat pada
suaminya. Dengan dorongan semangat serta cinta kasih yang tak pernah habis dari
Alicia, Nash bangkit dan berjuang melawan penyakitnya.
Ketika Nash menerima
hadiah nobel, halusinasi itu masih ada tetapi tidak mengganggu perilakunya
lagi. Dengan kata lain, dokter tidak bisa menyembuhkan Nash dari skizofrenia,
tetapi Nash sendiri lah yang berhasil menguasai dirinya sendiri.
Penderita skizofren bukanlah
sesuatu yang harus ditakutkan atau dujauhi, tetapi dengan diberi dukungan,
perhatian, pengertian dan kasih sayang penderita tersebut akan bisa hidup
normal kembali.
Sumber :
Sarwono, Sarlito W.
2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar