Sabtu, 24 Maret 2012

Schizophrenia/skizofrenia


skizofrenia
Skizofrenia berasal dari kata Yunani, Schizein (σχίζειν, "to split") and phrēn, phren- (φρήν, φρεν-; "mind"), adalah suatu diagnosis gangguan mental yang ditandai oleh kelainan dalam persepsi atau ekspresi dari realitas. Yang paling sering adalah halusinasi auditif ( seakan-akan mendengar suara-suara atau ada yang mengajak bercakap-cakap ), delusi paranoid (curiga) atau delusi lain yang tidak jelas atau pola pikir atau bicara yang tidak jelas. Hal ini biasanya terjadi pada usia remaja dan dewasa muda (Quinn, 1995).
Faktor penyebab skizofrenia belum jelas. Bisa karna keturuan atau genetik bisa juga karna gangguan saraf. Faktor psikososial (kemiskinan, urbanisasi, migrasi, diskriminasi rasial, broken home, patah hati, stres dan lain juga diyakini berkontribusi terhadap munculnya skizofrenia ). sejauh ini, yang dapat diupayakan dokter adalah meminimalkan gejala yang bisa membahayakan orang lain atau penderita sendiri misalnya diberi obat penenang jika penderita terlalu gelisah atau mengamuk.

Disisi lain tidak banyak orang yang tahu bahwa John Forbes Nash Jr. peraih hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1994 adalah seorang penderita Skizofren. Orang baru mengetahuinya ketika sutradara Hollywood Ron Howard membeberkan kisah hidupnya dalah film The Beautifull Of Mind. Didalam film tersebut diceritakan bahwa kisah perjuangan seorang ahli matematika genius yang bernama John Forbes Nash, yang berhasil menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari teori ekonomi kontemporer. 

the beautifull of mind
 Tahun 1948 Nash memulai hari-hari pertama kuliahnya di universitas Princeton University. Sejak awal, Nash -lelaki sederhana dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi penyendiri, pemalu, rendah diri, introvert sekaligus aneh.  Di tengah persaingan ketat, Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaan akhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.

Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia ini, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.

Adalah Alicia Larde, seorang mahasiswinya yang cantik, yang membuatnya sadar bahwa ia juga membutuhkan cinta. Ketika pasangan ini menikah, Nash justru semakin parah dan merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Alicia Larde meminta pertolongan kepada Dr Rosen seorang ahli jiwa untuk meneliti apa yang sedang dialami oleh Nash . Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.

Untungnya, Alicia adalah seorang istri setia yang tak pernah lelah memberi semangat pada suaminya. Dengan dorongan semangat serta cinta kasih yang tak pernah habis dari Alicia, Nash bangkit dan berjuang melawan penyakitnya.

Ketika Nash menerima hadiah nobel, halusinasi itu masih ada tetapi tidak mengganggu perilakunya lagi. Dengan kata lain, dokter tidak bisa menyembuhkan Nash dari skizofrenia, tetapi Nash sendiri lah yang berhasil menguasai dirinya sendiri.

Penderita skizofren bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan atau dujauhi, tetapi dengan diberi dukungan, perhatian, pengertian dan kasih sayang penderita tersebut akan bisa hidup normal kembali.


Sumber :
Sarwono, Sarlito W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar